Minggu, 03 Juli 2016

Lebaran. Liburan. Luberan

Lebaran. Tak terasa beberapa hari lagi hari raya yang dinantikan oleh umat Muslim tiba. Hari raya Idul Fitri yang disebut juga lebaran datang sebagai pemuncak ibadah puasa yang dijalankan sebulan penuh. Saat itu sekalipun tidak ada hukum yang mengatur, tapi tampaknya semua berlomba mengenakan sesuatu yang baru. Pakaian baru, sepatu baru, aksesoris baru dan berbagai hal baru lain.

 Saya tidak paham apakah ada hukum atau dalil harus mengenakan sesuatu yang baru secara fisik saat lebaran tiba. Tapi tampaknya menjelang lebaran, mall penuh dengan berbagai program diskon. Entah memang benar-benar harganya turun atau dinaikkan dulu sekian persen, lalu diturunkan sehingga terkesan ada 'sale' atau obral.

Liburan. Sudah pasti menjelang lebaran ada liburan. Hanya pada even ini anak dan orang tua libur secara bersamaan. Secara kebetulan pula, libur lebaran kali ini bertepatan dengan libur semester dua atau sering disebut libur kenaikan kelas. Bandingkan kalau libur sekolah semester satu yang jatuh pada bulan desember, belum tentu orang tua juga libur bersamaan dengan libur anaknya. Jadi liburan lebaran merupakan libur yang istimewa. Liburnya keluarga secara utuh.

Berbicara mengenai liburan lebaran, tampaknya yang patut diapresiasi adalah pembuat kalender. Betapa tidak, hampir pasti perhitungan mereka tepat. Kapan tanggal merah untuk hari raya Idul Fitri sudah bisa diketahui secara mutlak tanpa kegaduhan. Sementara untuk menentukan 1 syawal secara resmi, pemerintah masih harus menggelar sidang yang tentu tidak langsung menghasilkan kata mufakat. Ada banyak proses dan perdebatan yang melibatkan berbagai organisasi Islami.

Luberan. Yang namanya lebaran pasti berkaitan dengan liburan dan tentu menyebabkan luberan di mana-mana. Kota kecil atau daerah terpencil yang biasanya senyap, harus menerima luberan kemacetan di mana-mana. Jl. Panglima Sudirman Madiun yang biasanya teratur lalu lintasnya harus mengalami padat merayap. Bukan saja dikarenakan banyak mobil bertanda kendaraan luar kota masuk ke Kota Pecel ini. Namun kebanyakan kendaraan itu tidak memahami jalur lalu lintas yang ada di kota Madiun, sehingga menyebabkan kendaraan yang di belakangnya terhambat untuk maju.

Jalur alternatif pun seperti berubah menjadi jalan utama. Ploso Jombang menuju Lengkong Nganjuk yang biasanya lengang, pada liburan lebaran ini harus menerima luberan kendaraan pribadi yang melintas. Liburan lebaran tidak lama, namun banyak luberan waktu yang tersita, tenaga yang terbuang dan uang yang terkuras. Namun harapan saya, mudah2an kita semua bisa menemukan makna yang istimewa di hari lebaran yang akan kita jelang ini. Selamat menikmati liburan lebaran. Hati-hati dalam perjalanan.

(Okky T. Rahardjo, 085645705091, D06F638E)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar