Rabu, 28 Januari 2015

Kenangan di RSUD Dr. Soedono Madiun (8) : Jam Pengusiran




Bila petugas yang paling ditunggu para ibu penunggu pasien yaitu tukang antar jatah makanan, petugas yang paling dibenci pasien anak yaitu para perawat maka para bapak pun juga punya petugas yang paling dibenci. Petugas tersebut yaitu petugas bagian kebersihan. Hal ini dikarenakan ketika petugas ini datang maka secara otomatis para bapak harus segera meninggalkan kamar pasien dalam waktu yang cukup lama. Betapa tidak, ruangan harus dibersihkan selama kuarng lebih tiga jam sehingga bapak-bapak harus menunggu di luar dengan waktu yang tidak pasti.

Petugas ini merupakan pegawai negeri khusus menangani kebersihan ruangan. Mungkin dia khusus ditempatkan di ruang Melati setiap harinya. Petugas yang kalau tidak salah bernama Pak Sakur ini setiap pagi datang sekitar pkl. 07.30. Kalau dia sudah memasuki ruangan Melati pada pagi hari, maka para bapak yang berada di dalam ruangan pun segera “diusirnya”. Ketika Pak Sakur menampakkan dirinya, dia akan segera menyampaikan maklumatnya. “Yang menunggu cukup satu orang saja, yang lain supaya keluar..” demikian yang dia ucapkan hampir setiap pagi. Artinya, setiap pasien hanya boleh ditunggu oleh satu orang saja yang tentu kebanyakan para ibu. Kecuali pasien yang memang dari awal ditunggui hanya oleh ayahnya saja, seperti halnya pasien yang ada di sebelah kanan Nara.

Pak Sakur selalu menunjukkan wajah masam setiap kali masuk ruangan untuk pembersihan. Hal inilah yang membuat para bapak yang sudah beberapa hari menginapkan anaknya di sini segera tahu diri ketika beliau memasuki kamar perawatan. Oleh kaena setiap kali beliau datang segera meminta para bapak keluar, maka kami pun menyebut saat-saat kedatangannya sebagai “jam pengusiran”. Waktu pembersihan ini lama sekali bisa dua jam malah kadang sampai tiga jam belum selesai. Bahkan jam pembersihannya menabrak jam pembesukan yang ditetapkan di ruangan itu sendiri. Bayangkan, beliau membersihkan mulai jam 07.30 sampai jam 11.00 belum menampakkan tanda akan selesai. Sementara jam besuk dimulai pkl. 10.00 hingga satu jam berikutnya.

Bosan menunggu Pak Sakur selesai bertugas, biasanya para bapak ada yang mengelilingi rumah sakit sekedar untuk jalan-jalan. Sementara ada juga yang menunggu di ruang tunggu bawah seperti halnya ayah yang duduk sambil membaca koran ditemani bapak penunggu yang lain. Ada juga yang duduk sambil tertidur di depan pintu masuk ruang Melati sambil menantikan saatnya bisa masuk ke dalam ruangan. Bagi yang tidak sabar, sesekali ada yang mengetuk pintu untuk menanyakan apakah sudah selesai atau belum. Jawaban yang didapat bukanlah sebuah perkataan dari petugas yang bersangkutan. Sebuah gerakan menutup pintu yang dilanjutkan dengan bunyi kunci sebanyak dua kali cukup menjawab rasa penasaran penunggu yang bertanya.

Ayah pun pernah mencoba menyelinap masuk kala Pak Sakur membersihkan di kamar yang lain. Namun aksi ayah ini segera diketahuinya yang spontan meminta ayah segera keluar lagi sambil diiringi omelan beliau. Suatu kali petugas yang dikenal tegas dan lugas ini harus mengalami protes dari ibu-ibu yang merasa tidak puas. Setelah Pak Sakur menyelesaikan aksi pembersihannya, sekitar satu jam kemudian ibu-ibu penunggu pasien memanggil beliau dengan nada kecewa. Mereka menanyakan kenapa ruangan terasa panas sekali, padahal sebelum pria berkumis ini masuk pendingin ruangan masih terasa dengan baik. Semula Pak Takur masuk dengan wajah yang masam dan menggerutu, ternyata memang didapatinya bahwa AC yang tadinya dimatikan belum sempat dinyalakan lagi olehnya. Apalagi remote AC hanya dia yang menguasai. Jadilah dia meminta maaf dan mengeluarkan senyum kecutnya.

Walau bagaimana pun galaknya Pak Sakur, namun semua demi kebaikan pasien dan kebersihan ruangan. Selepas Nara dibolehkan meninggalkan ruang perawatan, kami pun tak lupa berpamitan pada Pak Sakur yang kalau sedang tidak bertugas wajahnya dipenuhi senyum yang ramah. Matur nuwun Pak Sakur….


( Okky T. Rahardjo, 085645705091, okkie_rahardjo@yahoo.com, 518CC94A )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar