Selasa, 06 Agustus 2013

Tribute To Founding Father Komunitas Koes Plus Se-Indonesia



 
            Tahun 2013 ini kita melihat begitu marak perkembangan pelestarian perkoes plusan. Hal ini dapat dilihat dari begitu banyak muncul komunitas penggemar Koes Plus baru yang terbentuk di beberapa daerah. Trend ini diikuti juga dengan terbentuknya band pelestari yang makin berkembang dengan pesat di setiap pelosok wilayah. Bahkan bisa dikatakan setiap ada daerah yang memiliki komunitas penggemar Koes Plus, terdapat pula band pelestari sebagai pendukung keberadaan komunitas tersebut. Sebuah simbiosis mutualis yang tidak bisa dipisahkan.

            Ada satu hal yang mungkin terlupakan dari semaraknya komunitas penggemar dan band pelestari sebgaimana kondisi yang disampakan di atas. Kita sering kali lupa memberikan dedikasi dan apresiasi kepada sosok founding father atau pendiri, perintis dan pelopor awal keberadaan kegiatan pelestarian perkoes plusan yang terdapat di masing-masing daerah. Setiap daerah tentu memiliki sosok yang berbeda, namun keberadaan beliau-beliau ini memiliki tujuan yang sama yaitu menggemakan semangat mencintai karya Koes Plus pada kota atau kabupaten pada tempat mereka tinggal masing-masing.

            Harus diakui, karena seiring dengan perkembangan waktu dan kolektifitas masalah yang ada pada setiap komunitas penggemar Koes Plus di masing-masing daerah, maka keberadaan sebagian besar founding father ini makin terlupakan. Ada yang sudah terpisah karena berbeda paham, terpinggirkan karena tidak bisa mengikuti perkembangan kondisi, terceraikan karena kita menganggap adanya ketidak transparan dalam mengelola sebuah organisasi dan banyak sebab lain yang membuat kebersamaan dengan mereka tidak lagi kita alami semesra dulu. Tulisan ini tidak hendak membuka lama yang pernah terjadi, namun hanya mencoba sedikit mengingatkan pada beberapa sosok yang pernah menjadi pembuka jalan dalam pelestarian karya Koes Plus di beberapa daerah.

            Di kota Magetan tersebutlah sebuah nama yaitu bp. Eddy Haryanto atau yang lebih dikenal dengan sebutan Eddy Oklex, seorang penyiar radio Magetan Indah. Melalui fasilitas siaran lagu-lagu Koes Plus yang beliau bawakan, penggemar Koes Plus mulai bersatu dalam sebuah komunitas yang bernama Magetan Koes Plus Community. Penggemar Koes Plus ini makin solid dengan adanya D Plus yang memperkuat dalam barisan band pelestari. Eddy Oklex mampu tampil menjadi sosok penyatu, sesepuh dan juga pengayom yang mampu diterima oleh semua kalangan penggemar Koes Plus di kota Magetan. Sebuah kota kecil namun mampu menggemakan pelestarian Koes Plus dengan cara tersendiri sesuai kekhasan yang mereka miliki.

            Malang, juga memiliki tokoh pendiri yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Di kota ini gema pelestarian karya Koes Plus berawal dari sebuah siaran radio bertajuk Kolam Susu pada setiap Jumat malam. Tokoh awal pelestarian Koes Plus berjumlah tiga orang yaitu Wasis Susilo, Agoes Basuki dan Gatot Dwi Lesmono. Ketiga tokoh ini secara intensif menyuarakan suara Koes Plus dengan menjadi narasumber pada Radio Kencana Malang. Satu per satu penngemar Koes Plus mulai menggabungkan diri hingga mereka mendeklarasikan sebuah komunitas yang bernama Klub Penggemar Koes Plus Arema atau KPKA Malang. Deklarasi tersebut berlangsung pada Januari 2009 yang dihadiri oleh para penggemar Koes Plus dari beberapa daerah.

            Kota Tulungagung juga memiliki seorang tokoh yang tidak kenal lelah menggemakan pelestarian karya Koes Plus. Terdapatlah sebuah nama yaitu Dinda Analistiani yang berprofesi sebagai penyiar radio Perkasa. Radio yang terletak di jl. Mayor Sujadi ini memiliki sebuah siaran radio acara Koes Plus yang rutin diudarakan setiap hari Minggu, pkl. 15.00-18.00 WIB. Penyiar yang akrab dipanggil dengan sebutan mbak Dinda ini selalu hadir menyapa ruang dengar penggemar Koes Plus meliputi wilayah Tulungagung, Trenggalek, Kediri bahkan Batu. Bahkan beberapa kali even melibatkan band pelestari setempat yaiu G Plus. 

            Surabaya sebagai kota Pahlawan juga memiliki seorang tokoh yang militan dalam menyatukan penggemar Koes Plus. beliau adalah Kadar Husnaeni. Bermula pada even penampilan Koes Plus bulan Mei 2006 di Balai Pemuda Surabaya, Kadar mulai mengumpulkan penggemar Koes Plus yang saat itu menyaksikan penampilan band yang dimotori oleh Yon Koeswoyo dalam rangka ulang tahun kota Surabaya itu. Kadar mencoba memulai langkah dengan menjalin kontak pada beberapa penggemar Koes Plus sebelum mereka meninggalkan lokasi acara. Tak diduga saat itu dia berjumpa dengan Suprawoto, ketua UPTD THR Surabaya. Sejak itu beberapa kali pertemuan digagas untuk membentuk sebuah komunitas yang bernama Koes Plus Mania. Setelah itu mulailah gema pelestarian Koes Plus di kota Surabaya yang diwarnai dengan silaturahmi dari rumah ke rumah para penggemar Koes Plus yang selalu diisi dengan penampilan elektone lagu-lagu Koes Plus.

            Madiun pun memiliki tokoh tersendiri yang bisa dikategorikan sebagai founding father pelestarian Koes Plus. Agus Wisono atau yang lebih dikenal dengan nama Agus Gombez merupakan seorang tokoh senior di kalangan penggemar Koes Plus. Peran beliau secara pribadi dalam memberikan warna Koes Plus di kota Brem ini tidak bisa dibilang kecil. Beberapa kali beliau memfasilitasi penampilan B Flat di kota Madiun, bahkan menyediakan rumah yang terletak di jl. Glatik sebagai tempat menginap personel band pelestari yang sudah termasuk senior itu. Bahkan Murry, personel Koes Plus pernah berkunjung ke rumah pegawai negeri sipil yang berdinas di dinas koperasi Madiun ini. 

            Solo sebagai kota yang memiliki andil besar dalam pelestarian karya Koes Plus tampaknya harus bangga memiliki penggemar kelas berat macam Eddy Kuncoro dan Sunu Pribadi. Kedua penggemar sekelas kolektor ini tampaknya konsisten menyuarakan pelestarian Koes Plus melalui kapasitas yang mereka miliki. Keduanya memiliki jam siaran radio tersendiri untuk menggemakan lagu-lagu Koes Plus. Bila Eddy Kuncoro menetap pada Sabtu malam di Radio Mentari, maka Sunu memilih mengudara pada Rabu malam melalui RRI Solo. Kedua insane penggemar Koes Plus ini juga sama-sama memiliki koleksi album kaset maupun piringan hitam yang tidak kalah komplit, bahkan mereka juga saling bersaing dalam mengumpulkan berita di media cetak yang memuat berita tentang Koes Plus. Duet kolektor ini juga makin mantab manakala mereka juga ikut memeriahkan pelestarian karya Koes Plus melalui pementasan band pelestari di THR Sriwedari Solo.

            Pernah mampir Koes Plusan ke Yogyakarta ? Di sini kita tidak akan melupakan peran serta Wowo Nugroho dan Ki Sunarno. Duet penggemar Koes Plus ini merupakan pembuka hutan belantara pelestarian Koes Plus di kota gudeg ini. Bahkan rasanya belum komplit bila bertandang ke Yogya untuk ber-Koes Plus tapi belum berjumpa dengan mereka berdua. Tentu tanpa harus melupakan peran serta penggemar Koes Plus yang lain. Kedua orang tersebut merupakan kolektor yang tidak bisa diragukan lagi kecintaannya pada Koes Plus. Komunitas penggemar yaitu JKPC keberadaannya tidak lepas dari dukungan dua orang penghobby album lagu-lagu Koes Plus tersebut. Bahkan keduanya sempat diduetkan dalam kepengurusan dengan jabatan yang seakan bagai dua sisi mata uang. Bila Wowo bertugas sebagai Divisi Internal, maka Ki Sunarno menjabat Divisi Eksternal. 

            Demikian sekilas catatan kami mengenai tokoh-tokoh yang pernah mbabat alas dalam belantara per-Koes Plus-an pada beberapa daerah. Terlepas adanya konflik pribadi maupun internal organisasi yang pernah dialami, setidaknya kita bersedia memberikan apresiasi dan penghargaan setingginya atas dedikasi yang pernah mereka berikan dalam pelestarian karya Koes Plus. 

Bukan selembar piagam pengakuan atau sejumlah uang yang mereka butuhkan, namun sejumput maaf dan sesungging senyuman yang tulus dari hati kita akan membuat mereka terhibur selepas mereka menunaikan tugasnya dengan penuh perjuangan. Bisa jadi ketika detik ini kita bisa mendengarkan lagu-lagu Koes Plus dengan nyaman, tampil di panggung pelestarian dengan leluasa dan mengenal banyak kalangan penggemar Koes Plus atau masuk menyaksikan show Koes Plus itu karena usaha dan jerih lelah mereka. Maka setitik ucapan terima kasih tentu akan menambah energy hidup dan semangat beliau-beliau ini. 

Mohon maaf bila tidak semua komunitas Koes Plus dapat kami sebutkan melalui tulisan ini. Kiranya beberapa yang ada mampu mewakili semua keberadaan ungkapan kekaguman kami pada sesepuh pelestarian karya Koes Plus. Secara pribadi kami juga mohon maaf bila terdapat rangkaian data, kata dan kalimat yang kurang berkenan. Terima kasih atas perhatiannya.

( Okky T. Rahardjo, penggemar Koes Plus dari Surabaya-085645705091 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar