Rabu, 19 Juni 2013

Ini Ceritaku ...


         Dua tahun yang lalu tepat di tanggal ini, 19 Juni kami melangsungkan pernikahan. Berlangsung di sebuah desa yang terpencil di antara perbatasan kabupaten Madiun dan kabupaten Magetan, kami membagi kebahagiaan bersama warga setempat, kerabat dan teman-teman yang hadir baik yang dekat maupun jauh. Tepat pkl. 10.00, kami mengikat janji di hadapan pendeta yang mewakili keberadaan Tuhan, di sebuah gereja yang terletak di jantung kota Madiun. Setelah prosesi pemberkatan nikah berlangsung dengan baik dan lancar, kami melanjutkan perjalanan kembali ke rumah yang berlokasi di dusun Waduk desa Takeran, kab. Magetan.

Di depan rumah sederhana milik keluarga isteri, berkumpul para tamu undangan yang dengan rela hati memberikan doa restu bagi kami. Selain warga setempat dan juga keluarga besar kami, ada juga teman-teman yang hadir dari jauh. Bukan hanya dari kota Surabaya, namun juga sampai dari daratan ibu kota hadir untuk memenuhi undangan kami. Rupanya sebagian di antaranya adalah rekan-rekan penggemar Koes Plus yang dengan tulus berkenan hadir untuk turut merasakan kebahagiaan yang kami rasakan. 

Siang itu, kami memang menyediakan seperangkat fasilitas sederhana untuk mendukung tampilnya pengisi acara sebagai penghibur. Ada dua jenis kelompok musik yang siang itu siap untuk menghibur para tamu undangan. Yang pertama, sebuah band dari gereja menyambut kedatangan kami dari mobil pengantin dengan lagu berjudul “Shalom”. Selanjutnya mereka melantunkan juga lagu-lagu hiburan yang merupakan perpaduan antara lagu populer Indonesia dan barat serta lagu-lagu nostalgia yang dibawakan dengan baik dan merdu. 

Setelah beberapa lagu dilantunkan oleh para penghibur yang berasal dari biduan gereja, band yang tampil adalah perpaduan band pelestari dari Koes Plus. Saya menyebut perpaduan karena yang tampil bukan sebuah band pelestari secara utuh, namun gabungan beberapa band pelestari dari sebuah komunitas penggemar Koes Plus di Surabaya. Saat itu yang tercatat di panggung adalah The Bottles yang diwakili oleh Teguh Widodo sang vokalis beserta Agus yang biasa memainkan drum. Mereka berdua hadir bersama bapak Mispomo, Pembina mereka saat itu. Karena tidak hadir dengan formasi komplit, The Bottles berkolaborasi dengan Beat Plus yang saat itu diwakili oleh bpk. Sutaryono (vokalis dan pemain rhytim gitar), Nuryanto yang seorang pemain bass dan Sugeng yang berada pada posisi keyboard. 

Kolaborasi ini makin komplit dan indah, manakala panggung diisi bergiliran dengan tampilnya Jinuss band yang saat itu diwakili oleh Suyitno yang biasa tampil sebagai pendendang lagu dan pemain gitar pengiring, juga Bagoes Nusanto yang seorang bassist, Fandi penggebuk drum dan Djuanam sebagai backing vokal. Tidak ada persaingan atau merasa gengsi, yang ada malah saling sinergi dan membangun. Hiburan lagu-lagu Koes Plus makin terasa mantab manakala hadir rekan-rekan dari belahan lain pulau Jawa yang tidak hanya merupakan sebagai tamu namun juga sebagai bintang tamu yang istimewa untuk menghadirkan nuansa Koes Plus. Sebuah kehormatan manakala kang Beno dan Pak Cecep Rosadi saat itu bersedia menyumbangkan kemampuan mereka yang luar biasa. Beno yang berasal dari Padalarang, mampu menghibur dengan kemampuan bermain gitar dan keyboard yang mantab sebagaimana layaknya posisi Tonny Koeswoyo. Kami juga berterima kasih kepada pak Cecep yang sempat mengajukan ide cemerlang mengenai posisi panggung, sehingga berbeda dari yang disiapkan pihak persewaan sound sistem akan tetapi hasilnya lebih terasa nyaman bagi tamu yang menyaksikan acara.

Dari jajaran tamu kami juga merasa mendapatkan kehormatan ketika beberapa rekan penggemar Koes Plus bersedia hadir menjadi saksi mata kebahagiaan kami berdua. Tampak bpk. Didiek Jauhari dari Surabaya, yang sekarang merupakan pemain melody gitar Beat Plus hadir beserta isteri. Begitu juga kehadiran bpk. Drg. Winaryo hadir beserta isteri beliau yang kebetulan juga berasal dari kota Madiun. Bahkan bpk. Demmy Hatumesen yang saat itu sedang ada acara dinas di kota Probolinggo bersedia menyempatkan hadir di acara kami dengan diantarkan oleh armada Sumber Kencono.
Dari deretan penggemar Koes Plus lain, tampak bpk. Benjot dan Agus Gombez. Keduanya merupakan penggila Koes Plus dari kota Madiun. Kedua bersaudara ini sering menjadi tuan rumah manakala B Flat hadir di Madiun, bahkan personel Koes Plus sempat mampir ke kediaman mereka di jl. Glatik yang terletak di ujung kota Madiun. Seorang kolektor senior atribut Koes Plus asal Solo yaitu Edy Kuncoro juga hadir dengan ditemani oleh bpk. Endi, seorang yang merupakan promotor untuk penampilan personel Koes Plus di kota Madiun.

Kehadiran kolaborasi band pelestari Koes Plus di acara kami sungguh mampu menghibur bagi tamu yang hadir. Beberapa request lagu yang diminta mampu dibawakan dengan baik. Tak terduga, mertua saya juga ikut mencetuskan permintaan lagu kenangan beliau yaitu “Katresnan”. Bpk. Sutaryono dengan diiringi oleh Kang Beno dan teman-teman band yang lain mampu memenuhi permintaan lagu tersebut dengan baik. Bahkan warga setempat memberikan respon yang positif terhadap hiburan lagu-lagu Koes Plus yang hari itu ditampilkan. Pembicaraan mengenai terhiburnya warga dengan lagu-lagu Koes Plus itu sampai terbawa pada beberapa hari sesudah acara resepsi pernikahan tersebut berlangsung.

Rasanya tidak cukup sebuah ruang di dunia maya untuk menceritakan kebahagiaan kami kala itu. Tidak pula juga cukup ucapan terima kasih kami haturkan pada berbagai pihak yang dengan tulus mendukung secara langsung atau tidak langsung resepsi pernikahan kami dua tahun lalu. Bahkan kami juga menyampaikan terima kasih sebesarnya bagi mereka yang mewakili kehadirannya dalam bentuk doa dan restu, hal itu sudah lebih dari cukup bagi kami.

Setahun berikutnya, tepat pada bulan Juni juga, Tuhan mempercayakan kepada kami seorang putri yang cantik dan lucu. Kini dua tahun telah berlalu kebahagiaan yang kami alami tak pernah berhenti. Rasanya masih baru saja berlalu semua hal di atas. Masih terlalu muda dan terbilang yunior usia pernikahan kami, masih perlu banyak belajar dari rekan-rekan yang sudah mengarungi bahtera rumah tangga lebih dahulu dari kami. Namun biarlah kebahagiaan yang kami alami selama dua tahun ini akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya. 
Ini ceritaku….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar