Kamis, 03 Januari 2013

Bandung, Catatan Singkat Perjalananku


Belum puas rasanya dua malam dan dua hari menghabiskan waktu di kota Bandung.  Kami saat itu berangkat senin sore dari stasiun kota madiun menggunakan kereta api kahuripan meluncur menuju kota kembang. Setelah semalaman menghabiskan perjalanan yang melelahkan, tibalah kami di kota Bandung yang sudah empat tahun tak saya kunjungi. Kalau teman sejalan saya, ya..isteri saya sendiri, mungkin ke sana terakhir ya dua tahun lalu…
Langkah pertama saat itu adalah mencari angkot yang bias mengantarkan kami menuju tempat penginapan. Kami memang sudah booking tempat penginapan, yang harganya murah tentunya…kami memilih salah satu penginapan di kaqwasan jl. Cipaku Indah. Karena itu kami menggunakan angkot bentuk mobil Kijang jurusan Ledeng. Setelah berputar sekitar satu jam, sampailah kami di depan kawasan UPI daerah gerlong. Kami menyeberang jalan lalu pesan dua ojek motor. Tak berapa lama, sampailah kami di hotel yang telah kami pesan. Saya bingung juga, apa sih definisi hotel yang sebenarnya..karena penginapan ini lebih tepat disebut losmen atau ya tempat penginapan saja. Fasilitasnya, wah ampun dehh..namanya juga yang murah. Seharga Rp. 115rb semalam, dapat makan pagi dan teh hangat. Saat itu setelah check in, kami masih hanya mendapatkan dua botol kecil air mineral. Jangan Tanya soal kamar mandinya, ampun deh…pinbtu ga’ bias dikunci, air bocor terus, belum lagi (maaf nih..) toiletnya kurang memadai..jadi, ampun baunya…J
Singkat cerita, saat itu setelah beres2..Kami menyelesaikan urusan di kampus UPI. Setelah itu perjalanan mengitari kota Bandung dimulai. Menikmati sop buah adalah menu kami siang itu, karena di sini khas nya, apalagi di kawasan geger kelong tempat mahasiswa berkumpul, jadi murah meriah harganya…siang itu kami menuju terminal ledeng untuk naik bis kota. Perjalanan pertama kami menuju jl. Soekarno-Hatta, di situ ada janji bertemu dengan salah seorang penggemar Koes Plus untuk silaturahmi. Bincang santai selama dua jam, kami mohon pamit. Perjalanan kami lanjutkan dengan bis kota yang mengantarkan kami menuju PVJ Mall..kaya’nya nih mall orang2 kaya…kalo motifnya nih mirip SUTOS kalau di Surabaya..Ada tempat bawah tanahnya. Perlu diketahui, kota Bandung saat itu dilanda hujan deras. Tak berhenti mulai kami keluar dari UPI hingga lepas dari PVJ Mall. Kalau sedang hujan, wah banjirnya ( maaf, kata nih..) melebihi kota Surabaya. Maklum saja di kota kami, ketika hujan jarang sekali banjir sampai meluap di jalanan.
PVJ yang menjadi tujuan perjalanan kami malam itu, membuat kami menujukan diri di sebuah toko kaset Duta Swara..ya Cuma lihat2 saja. Langsung saja, perjalanan hari kedua atau hari terakhir kami mencoba keliling sebisa kami. Maklum saja, saat itu kami hanya mengandalkan angkot…kami sempat singgah ke Cihapit. Referensi teman, di situ adalah pusat barang bekas. Saya beruntung emndapatkan dua kaset lama..Helen Koeswoyo dan Sari&Angga Yok Koeswoyo vol. 1 dua kaset saya tawar dengan harga Rp. 15rb…Lumayan. Selanjutnya kami menuju BIP dan Gramedia…di BIP Cuma beli makanan kecil, ya karena uang saku nya pas2an..hehehe..di Gramedia kami berdua membelikan si kecil yang ada di rumah bersama neneknya, sebuah topi sinterklas…wah lucu sekali kaya’nya kalau dipakai.
Sempat makan siang sejenak di jl. Setiabudi kami melanujtkan perjalanan ke Pasar Baru…wah rame sekali. Keliling2 sejenak, tak terasa hujan deras dan waktu sudah menjelang senja. Kami mempersiapkan diri untuk pulang, menggunakan angkot menuju Dago yang dilanjutkan angkot ke Stasiun Kiara Condong. Usailah perjalanan kami mengelilingi sebagian kecil kota Bandung..sebagaimana kata Tetty kadi dalam lagu Kota Kembang, kota ini akan selalu kami rindukan…
Sebagaimana biasa kala kita berkunjung ke daerah lain, selalu mencoba m,embandingkan dengan daerah asal. Saya merasa di Bandung sudah demikian sesak oleh kemacetan. Padahal saat itu masih belum masuk masa liburan. Surabaya memang macet namun tidak sulit untuk menguraikannya. Di Bandung semua menjadi berhenti untuk sekian waktu bila sudah macet. Belum lagi sampah yang berserakan di mana-mana. Haduuh…tapi yang paling menyedihkan adalah ketika kami naik angkot, mudah sekali pengamen numpang nyanyi di sini. Kalau di Surabaya pengamen tidak pernah sampai ke angkot, hanya di bis kota saja. Kalau sampai angkot yang kapasitasnya sedikit orang itu masih dihampiri pengamen..wah, jadi tidak nyaman pak…
Demikian sekilas catatan kami saat berkunjung ke Bandung, mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam rangkaian kata dan tulisan. Terima kasih,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar