Kamis, 25 November 2010

The Bottles menghibur Walikota Surabaya











“ Kita yang berjiwa Nusantara, selalu siap sedia…Membela nusa dan bangsanya berdasarkan Pancasila ………….”   

Petikan syair lagu Mars Jiwa Nusantara itu berkumandang mengiringi pembukaan sebuah even keragaman beragama yang berlangsung di Surabaya. Rabu sore, 24 November 2010 The Bottles mendapatkan kesempatan untuk tampil pada acara peresmian Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia ( PCTAI ), sebuah komunitas yang berlandaskan kemanunggalan keimanan dan kemanusiaan. Organisasi ini berisikan tokoh-tokoh lintas agama yang bersepakat untuk mengembangkan nilai-nilai luhur kemanusiaan di tengah masyarakat Indonesia yang pluralis.

Peresmian PCTAI berlokasi di Balai Pemuda Surabaya yang diisi dengan berbagai kegiatan seni antara lain: pembacaan tembang jawa, tari remo, musik tradisional dan pameran lukis. The Bottles mengisi panggung utama dengan menampilkan lagu-lagu Koes Plus yang ternyata dinilai banyak pihak pantas untuk ditampilkan pada even semacam ini.

The Bottles memulai aksi panggung sekitar pkl. 15.40 WIB. Diawali dengan sebuah lagu pusaka khas Koes Plus “ Laguku Sendiri “. Teguh, vokalis The Bottles, berikutnya menyapa pengunjung yang hadir yang mulai berdatangan ke lokasi acara. Selanjutnya Oh Kasihan mengalun dari lokasi panggung yang berdempetan dengan SMA 6 Surabaya. The Bottles selanjutnya menyanyikan “Why Do You Love Me” memenuhi permintaan Nirwana Juda, kepala UPTD Balai Pemuda. Kelelawar menjadi sajian berikutnya yang makin menghangatkan suasana sore itu yang sebelumnya kota Surabaya diguyur hujan deras selama dua jam. Sebelum mengakhiri sesi pertama penampilan, The Bottles memberikan kejutan dengan mendendangkan “Bunder-Bunder”. Teguh menyanyikan lagu ini dengan gaya yang kocak sebagaimana yang dilakukan Nomo Koeswoyo pada rekaman aslinya.

Panggung sempat kosong sejenak sekitar empat puluh menit. Acara berlanjut dengan agenda peresmian pengurus PCTAI oleh Dinas Pariwisata Kota Surabaya. Acara yang dihadiri oleh pemuka agama serta para seniman dari Dewan Kesenian Surabaya ini berlangsung di sebelah utara panggung. Sebagian besar peserta yang terdiri dari ’kaum usia senior’ dan ’ kaum gondrong ’ khas penampilan seniman, saat itu bersepakat untuk mendirikan sebuah wadah yang terbebas dari urusan politik namun semata mengedepankan keimanan dan kemanusiaan.

Setelah para peserta masuk lokasi gedung Balai Pemuda untuk meninjau koleksi lukisan, The Bottles kembali diberi kesempatan untuk naik panggung. Pada penampilan sesi kedua ini The Bottles siap untuk membawakan lagu-lagu Koes Plus yang sarat dengan nilai persatuan dan kebersamaan, sesuai dengan tema acara yang berlangsung. Uniknya, sebelum The Bottles naik panggung rupanya pihak Ketua Panitia mempunyai request khusus. Adapun lagu yang direquest bukan lagu-lagu Koes Plus namun mempunyai nilai sejarah bagi warga Surabaya. Untuk mengantisipasi ’hal-hal yang tak diinginkan’, pihak manajemen The Bottles sempat meminta ijin dulu pada ketua JN Surabaya untuk membawakan dua lagu yang bukan dari Koes Plus. Mengingat dua lagu ini memang lagu yang memiliki nilai sejarah, maka pengurus JN Surabaya pun mengijinkan dan tidak ada keberatan.

Pada sesi kedua ini The Bottles membuka penampilan dengan menyanyikan lagu Ballada Kalimas karya The Gembell’s dan Surabaya karya Dara Puspita. Lagu permintaan khusus ketua panitia acara ini mendapatkan respon yang sangat baik karena mampu dibawakan dengan baik oleh band pelestari Koes Plus dan menambah nilai heroik pada acara tersebut. Setelah dua lagu tersebut, The Bottles pun ”kembali ke jalan yang benar”. Mars Jiwa Nusantara karya Yok Koeswoyo dibawakan sebagai lagu ketiga dengan penuh penghayatan, penuh rasa patriotisme yang pada akhirnya mampu menyihir pengunjung pada sore itu yang kagum bahwa masih ada anak-anak muda yang mau dengan rela menyanyikan lagu-lagu bernuansa persatuan.

Setelah terpesona dengan Mars JN, ketua panitia acara sempat berbisik pada Mispomo, pembina The Bottles untuk dibawakan lagu Nusantara IV. Doddy, pemegang melody gitar saat itu langsung menyanggupi. Diawali permainan keyboard Joko yang ditimpali gebukan drum oleh Agus, Nusantara IV mengalun dari vokal Teguh diikuti dengan petikan bass yang teratur oleh Takari. Selanjutnya meluncur Bis Sekolah yang dibawakan dengan suasana riang, menambah semarak suasana sore itu. Suasana sempat syahdu sejenak karena The Bottles mendendangkan Nuswantoro yang saat itu disebutkan oleh Dody sebagai ”Nusantara versi Jawa”. Suluk dalang yang diucapkan Teguh menambah kekaguman pengunjung pameran saat itu. Lagu yang terdapat pada album Koes Bersaudara Pop Jawa ini memang merupakan ciri khas dari The Bottles pada setiap penampilannya. Berikutnya Diana dan Mengapa ( Pop Melayu ) menjadi pilihan untuk menambah meriah suasana sore itu.

Saat memasuki maghrib, The Bottles istirahat sejenak. Panggung selanjutnya diisi oleh penampilan campur sari dari Jombang yang membawakan tiga buah lagu. Sesi ketiga The Bottles dimulai lagi. Kolam Susu, Pelangi, dan Kr. Surabaya serta lagu-lagu lain bertubi-tubi didendangkan oleh The Bottles untuk para pengunjung yang mulai terpuaskan dengan meluncurnya lagu-lagu Koes Plus saat itu.

Tiada disangka, sebuah kejutan bagi pengunjung dan The Bottles melanda pada malam itu. Tanpa diduga, Walikota Surabaya Tri Risma Harini tiba-tiba datang. Hal ini merupakan sebuah kejutan tersendiri karena sebelumnya tidak ada konfirmasi bahwa beliau akan hadir. Pihak Balai Pemuda pun sempat kerepotan dengan kedatangan orang nomor satu di Surabaya itu. Bahkan Risma hadir bukan dalam kapasitas sebagai walikota namun sebagai pribadi yang ingin mengunjungi acara itu. Lebih mengejutkan lagi, ternyata beliau tidak banyak meninjau pameran lukisan, namun lebih suka menyaksikan penampilan The Bottles.

The Bottles menyambut kehadiran Walikota perempuan pertama di Surabaya itu dengan lagu Malam Yang Indah kaya Tonny Koewoyo di volume 7. Risma tampak gembira bersama warga Surabaya yang hadir saat itu, membuat malam menjadi benar-benar indah. Bahkan secara pribadi beliau minta dibawakan dua lagu Koes Plus yang merupakan kesukaannya yaitu, Andaikan kau Datang dan Manis & Sayang. Selanjutnya Nusantara VII menjadi pilihan yang tepat untuk dibawakan di depan pejabat Pamong Praja ini, menunjukkan bahwa Koes Plus memiliki kekuatan pada lagu-lagu yang memuja tanah air dan mengobarkan semangat persatuan.

Saat waktu menunjukkan pkl. 19.30, The Bottles harus mengakhiri seluruh rangkaian penampilan pada hari itu. Segala kepenatan karena tampil selama berjam-jam, pengorbanan meninggalkan jam kerja demi bermain musik lagu-lagu Koes Plus seakan tak dirasakan lagi. Semua berganti dengan kepuasan dan kebanggaan karena dapat menghibur seluruh pengunjung yang disaksikan oleh ’ibu’-nya warga Surabaya.

Maju terus The Bottles, dendangkan terus lagu-lagu Koes Plus di kota Surabaya ini. Merdeka...!!!

( Okky T. Rahardjo, Ketua JN Surabaya - 085645705091 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar