Rabu, 24 Februari 2010

Resensi album Koes Plus Pop Jawa vol 1



Bulan ini masih menginjak bulan Februari. Menurut data yang kami miliki, pada bulan Februari tepatnya tahun 1974, Koes Plus merilis sebuah album yang sangat fenomenal bahkan gaungnya terasa sampai hari ini. Album itu adalah Pop Jawa volume 1. Kami menyebut fenomenal karena lagu yang dijadikan unggulan merupakan lagu yang sampai hari ini sangat populer dan bahkan bila dinyanyikan orang akan langsung mengidentikkan dengan Koes Plus. Ya lagu itu adalah Tul Jaenak karya Yok Koeswoyo.

Sebenarnya menurut pengakuan orang-orang tua, lagu Tul Jaenak sudah ada pada masa penjajahan. Terutama pada bagian reffrein yang sangat familiar di kalangan orang-orang masa itu. Sejenis ungkapan " holobis kuntul baris..". Tahun 1974 Surat Pembaca majalah Aktuil juga sempat ada yang memberi komentar bahwa lagu ini sudah ada di masa yang sebelumnya. Namun tentu saja Koes Plus bukan bermaksud plagiat. Melalui tema etnik yaitu Pop Jawa, Koes Plus berusaha memperkenalkan budaya Jawa kepada masyarakat pecinta musik Indonesia saat itu terutama anak-anak muda. Mumpung sudah banyak yang menggemari musik Indonesia, Koes Plus memanfaatkan untuk membuat anak muda tidak kehilangan jati diri bangsa yang berasal dari daerah. Tul Jaenak hanyalah salah satu upaya menjembatani "miss comunication" anak muda dengan generasi sebelumnya.

Banyak juga lagu yang sebenarnya merupakan pengalaman pribadi namun karena dikemas dalam nada dan syair yang indah sehingga orang bisa menikmati dengan nyaman. Sebut saja lagu Aja Nelongso, Atiku Gelo dan sebuah lagu manis karya ayah mereka, Koeswojo Senior yaitu Sayur Asem. Tonny Koeswoyo pada album ini mencoba memasukkan dua unsur etnik yang berbeda yaitu antara Jawa dan Bali dipadu menjadi satu dalam lagu Bali. Lagu yang proses ciptanya ini melalui eksplorasi yang mendalam ini membuat kita bisa melayang ke Pulau Dewata selama dua menit.

Seperti biasa dalam setiap kaset Koes Plus, penggemar selalu mencari lagu yan dinyanyikan oleh Murry, drummer dari Surabaya. Pada album ini ada satu lagu menarik yang diciptakan dan dibawakan sendiri oleh beliau yaitu Pak Tani. Sejenak kita seperti dibawa ke alam pedesaan saat mendengar lagu ini dinyanyikan dengan suara yang cool dari personel termuda di Koes Plus ini.

Ada banyak lagu lain yang bila kita mendengar akan membangkitkan kenangan tersendiri pada masa munculnya album ini antara lain : Aja Gelo, Tnggak Jati, E-la E-lo, Omah Gubuk, Ora Bisa Turu dan ditutup dengan vokal manis dari sang amestro, Tonny Koeswoyo pada lagu Katresnan.

Akhirnya kami menyampaikan salut yang luar biasa pada Koes Plus yang mampu membuat gebrakan tersendiri di belantara musik pop Indonesia dengan munculnya Pop Jawa vol.1 yang rilis pada 36 tahun lalu ini. Merdeka...!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar