Selasa, 17 November 2009

SONG OF PORONG, sebuah perenungan

SONG OF PORONG
Terasa perih di hati menyaksikan kenyataan yang terjadi kehidupan terkubur lumpur hitam, kesabaran yang slalu dilukai...Terasa perih di hati, mendengarkan tangis batin yang ironi, duka lara berjuta-juta jiwa, rakyat kecil yang slalu direndahkan... Kunyanyikan lagu ini untukmu kaum petani yang terbakar matahari, kunyanyikan lagu ini utnukmu kaum nelayan yang terhempas di lautan, kunyanyikan lagy ini untukmu korban lapindo yang terhina dan tergusur kunyanyikan lagu ini untukmu kaum tertindas yang dirampas hak hidupnya..kunyanyikan kunyanyikan lagu ini..." Sebuah repertoar yang sangat menyedihkan dan memilukan hati terungkap melalui lagu karya cipta Harry Tjahyono, dibawakan dengan penuh penghayatan oleh Yon Koeswoyo bersama grup Koes Plus formasi baru yang sering juga disebut sebagai Koes Plus Pembaharuan. Beranggotakan Yon Koeswoyo ( rhytym gitar/lead vocal), Danang Raharjo (keyboard/gitar), Soni Wijaya (bass/backing vocal) dan Ruseno (drum), Koes Plus mengangkat tema kepedulian pada rakyat kecil yang tertindas melalui lagu ini. Sudah tiga tahun ini lumpur Porong tak kunjung jelas selesainya. Koes Plus sangat perlu membawa keprihatinan mereka akan nasib anak bangsa melalui lagu Song Of Porong ini. Pada lagu ini aransemen musik didukung oleh Mus Mujiono yang juga warga Jawa Timur dan turut memberi warna tersendiri pada keindahan lagu ini. 6 Desember 2008, Koes Plus melakukan pengambilan gambar di area lumpur Porong Sidoarjo bersama Laksamana Sukardi. Koes Plus memang bukanlah grup musik atau penyanyi yang rajin membawakan lagu-lagu bersaratkan kontrol sosial macam Iwan Fals, Leo Krsiti, Harry Rusli, atau The Gembell's tetapi dengan kekuatan legend-nya, manakala mereka membawakan lagu bernuansa kritik sosial macam "Song Of Porong" maka akan membawa daya tarik tersendiri baik bagi penggemarnya maupun rakyat kecil yang terwakili melalui lagu ini. Penghayatan vokal seorang Yon Koeswoyo membuktikan bahwa beliau juga memiliki kepekaan yang tinggi terhadap nasib anak bangsa yang menderita. Sebelum Song Of Porong, Yon Koeswoyo secara pribadi bersama artis-artis dari Sony Music pernah membawakan sebuah lagu "Kita Untuk Mereka" karya Glen Fredly yang dinyanyikan secara keroyokan dan rilis pada tahun 2005. Saat itu lagu tersebut didedikasikan untuk korban tragedi tsunami di Aceh tahun 2004. Koes Plus adalah kehidupan yang mampu mewakili setiap perasaan dan beban masyarakat Indonesia. "..Salam Jiwa Nusantara ! ..." dan kita membalas dengan teriakan.."Merdeka...!!!".

1 komentar:

  1. Cak drovn. . . Song of porong . . . Ingat siapa yg ciptakan lagu itu . . ? Mas Harry C. . kota Pecel punya . . Sama dng aku lho, tetangga tp lain kelurahan. . .He he he, semoga beliau sehat wal afiat. .Merdeka.

    BalasHapus